1.
Jelaskan Fungsi – Fungsi dari Protokol
(ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP)
a)
ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol yang digunakan untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam
sebuah jaringan, mulai dari mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan
putus atau connection lost, dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka
jaringan akan mengetahui respon – respon yang terjadi selama konektivitas
didalam jaringan itu berlangsung.
Fungsi ICMP :
- Membantu proses error handling / melaporkan apabila terjadi
error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau prosedur pengaturan pada
sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian arus pada
network layer atau lapisan jaringan.
- Mendeteksi terjadinya error pada jaringan, seperti
connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.
b)
POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol yang memiliki fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam
e-mail client yang kita miliki untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi POP3 :
Protokol yang digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang
masuk ke dalam e-mail client. Fungsi utama dari POP3 adalah untuk menyimpan
sementara e-mail yang terkirim di dalam sebuah e-mail server, dan kemudian
meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terrespon ketika e-mail
tersebut sudah dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan
juga password dari alamat e-mail).
c)
SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol untuk melakukan proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer
sebuah surat secara elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis
yang simple dan mudah untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP :
Protokol yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat elektronik /
e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan pesan
elektronik atau e-mail kepada penerima.
d)
FTP (File Transfer Protocol)
Protokol yang berfungsi untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer
yang mendukung protokol TCP/IP.
Dua hal pokok pada FTP yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa
dikatakan sebuah protokol internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang
merupakan standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin
dalam sebuah framework.
FTP merupakan salah satu protokol internet yang paling awal dikembangkan,
dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan
pengunggahan (upload) berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server.
FTP Client adalah sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah
FTP ke sebuah FTP Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service
atau daemon yang berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah
dari sebuah FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah
direktori, mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas
komputer ke FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi FTP :
Melakukan transfer file antara komputer yang terhubung melalui jaringan,
termasuk internet. Dalam bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan
yang memungkinkan transfer file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP
yang berbasis jaringan. Hal ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur
untuk transfer data digital yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah
dalam pembagian file - file, mempercepat secara tidak langsung atau implicyt
menggunakan komputer remote, melindungi user dari berbagai file storage system
antar host.
e)
ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol yang berfungsi memetakan IP address menjadi MAC (Media Access
Control) Address. ARP merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer
pada TCP/IP. Semua komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP
ini. Intinya setiap komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan
melakukan transaksi atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC
Address. Setiap transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol
ini punya kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan
transaksi ARP yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya,
kelemahan ini dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing
atau Man In The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat
secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP
statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya
untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router
dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau Mac Address
dengan kombinasi.
2) Kelebihan dan Kekurangan IPv4 & IPv6
A.
Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer
dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak memerlukan
seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya saja,
sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil. Setelah
address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada
router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah
total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4,
meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4
miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini
hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
B.
Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada
header pada IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh
dengan menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat yang jauh lebih besar. Dengan
spesifikasi bit untuk alamat standar sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan
mampu menyediakan 2128 kemungkinan alamat unik. Walaupun tidak
semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk keperluan masa mendatang
sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur routing dan addressing yang efisien dan
hirarkis. Arsitektur pengalamatan IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur
routing menjadi efisien dan hirarkis juga. Adanya konsep skup juga memudahkan
dalam manajemen pengalamatan untuk berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan Plug-and-play melalui stateless maupun
statefull address auto-configuration.Pada teknologi IPv6, sebuah node
yang memerlukan alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari
router IPv6 ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat
IPv6 tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada
IPv4. Hal ini
juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan teknologi
pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan semakin banyak
node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan bahkan manusia pun bisa
saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini mensyaratkan kesederhanaan dalam
konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan
tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan tetangga dan router default
bahkan menggunakan lebih dari satu router default untuk redundansi dengan
efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar built-in.Jika
pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini
menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer
network.
- Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya
bagian (field) baru pada header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label)
dan Traffic Class untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa
diperoleh, bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai protokol baru untuk keperluan interaksi antar
node.
Adanya
protokol baru misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan
unicast yang efisien bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan
neighbor dalam jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di masa
depan IPv6 dapat dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada
extension head.
Kekurangan :
- Operasi IPv6 membutuhkan perubahan perangkat (keras
dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta kewajiban
tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6 yang
berjalan di atas IPv4.